21 Nov, 2025
Dalam operasional bisnis modern, sistem Point of Sale (POS) bukan hanya alat pembayaran, tetapi pusat kendali transaksi, inventaris, dan manajemen pelanggan. Namun, sebelum memilih solusi POS, Anda perlu memahami salah satu aspek terpenting yaitu biaya transaksi POS.
Banyak pemilik bisnis yang tidak sadar bahwa biaya transaksi dapat mempengaruhi margin profit secara signifikan. Pada artikel ini, Smart POS akan membantu Anda memahami struktur biaya, jenis biaya yang harus diwaspadai, dan cara meminimalkannya untuk meningkatkan keuntungan bisnis Anda.
Biaya transaksi POS adalah biaya yang dikenakan oleh penyedia layanan pembayaran setiap kali pelanggan melakukan pembayaran non-tunai, seperti:
Kartu debit
Kartu kredit
QRIS
E-wallet
Virtual account
Biaya ini biasanya berupa persentase dari total transaksi atau biaya tetap per transaksi, tergantung metode yang digunakan.
Smart POS terintegrasi dengan berbagai penyedia pembayaran sehingga Anda dapat menikmati biaya yang kompetitif dan transparan.
Berikut adalah 8 jenis biaya utama yang perlu Anda pahami:
MDR adalah biaya yang dipotong dari setiap transaksi non-tunai.
Contoh MDR umum di Indonesia:
QRIS Reguler: 0,7%
E-Wallet: 1–2%
Kartu Debit: 0,15–1%
Kartu Kredit: 2–3%
Smart POS memberikan rekomendasi channel pembayaran dengan biaya paling efisien untuk operasional Anda.
Jika Anda menggunakan layanan payment gateway, ada biaya tambahan yang dikenakan sebagai biaya pemrosesan.
Smart POS bekerja sama dengan penyedia pembayaran terpercaya agar biaya ini tetap kompetitif dan tidak membebani bisnis Anda.
Beberapa penyedia pembayaran mengenakan:
Biaya per pencairan, atau
Gratis tetapi minimal saldo tertentu
Smart POS menggunakan sistem pencairan otomatis dan cepat, sehingga arus kas bisnis Anda tetap lancar.
Jenis biaya ini mencakup:
Mesin EDC
Scanner barcode
Printer struk
Tablet kasir
Dengan Smart POS, Anda bisa menggunakan perangkat Anda sendiri (BYOD) sehingga biaya perangkat bisa ditekan.
Aplikasi POS modern biasanya berbasis SaaS (software subscription).
Biaya langganan bergantung pada fitur yang Anda gunakan:
Manajemen inventaris
CRM
Multi outlet
Integrasi pembayaran
Laporan keuangan otomatis
Smart POS menyediakan paket terjangkau untuk UMKM hingga enterprise.
Jika bisnis Anda butuh integrasi khusus, ada biaya tambahan seperti:
Integrasi API
Kustomisasi UI/UX
Maintenance sistem
Smart POS memiliki tim teknis yang siap membantu tanpa biaya tersembunyi.
Untuk transaksi kartu kredit atau e-wallet, jika terjadi pengembalian dana, Anda mungkin akan dikenakan biaya administrasi.
Smart POS menyediakan proses refund cepat agar pelayanan kepada pelanggan tetap optimal.
Beberapa penyedia POS mengenakan biaya tambahan seperti:
Biaya pelatihan
Biaya support premium
Biaya upgrade fitur
Di Smart POS, biaya support sudah termasuk dalam paket berlangganan.
Secara umum, biaya transaksi POS yang ideal untuk bisnis UMKM berkisar antara:
0,7% – 2% per transaksi untuk metode non-tunai
Rp 0 – Rp 2.000 untuk biaya tetap per transaksi
Dengan menggunakan Smart POS, Anda dapat memilih metode pembayaran paling efisien sesuai jenis bisnis Anda.
Smart POS hadir sebagai solusi lengkap untuk meminimalkan biaya dan maksimalkan profit:
QRIS, e-wallet, debit, kredit, semuanya dalam satu aplikasi.
Smart POS menganalisis biaya agar Anda selalu menggunakan metode yang paling hemat.
Cukup gunakan smartphone atau tablet Anda.
Pantau dan kelola biaya secara transparan dari dashboard.
Mulai dari UMKM, coffee shop, restoran, retail, sampai multi outlet.
Biaya transaksi POS adalah salah satu komponen penting dalam pengelolaan bisnis modern. Dengan memahami jenis-jenis biaya dan memilih solusi POS yang tepat, Anda dapat:
Menghemat biaya operasional
Meningkatkan margin profit
Menyediakan pengalaman transaksi terbaik kepada pelanggan
Smart POS hadir sebagai solusi terbaik untuk mengelola transaksi bisnis dengan biaya yang efisien, fitur lengkap, dan teknologi modern.
Siap mengurangi biaya transaksi bisnis Anda?
Hubungi Smart POS hari ini.
Your email address will not be published*
0 Comment